Nyeri panggul dapat menjadi pertanda adanya masalah kesehatan yang serius, terutama pada wanita. Salah satu penyakit alat reproduksi wanita yang perlu diperhatikan adalah adenomiosis. Seorang wanita mungkin mengalami kondisi ini namun tidak menyadarinya pada awalnya. Khususnya jika wanita tersebut sering merasa sakit saat menstruasi. Kondisi ini biasanya baru diketahui saat gejala makin terasa dan mendapat pemeriksaan dokter.
Mengenal Adenomiosis
Adenomiosis merupakan penyakit nyeri panggul yang terjadi saat lapisan dalam rahim (endometrium) menembus dinding otot rahim (miometrium). Terdapat tiga lapisan jaringan yang berbeda di dinding rahim. Lapisan paling dalam disebut dengan endometrium, antara lain berisi kelenjar endometrium. Lapisan tengah disebut dengan miometrium dan sebagian besar terdiri atas otot rahim. Lapisan terluar merupakan jaringan tipis disebut perimetrium.
Adenomiosis dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu tersebar dan fokal. Adenomiosis tersebar artinya jaringan endometrium tersebar secara acak di dalam miometrium. Sementara adenomiosis fokal terjadi saat jaringan endometrium hanya ditemukan di area tertentu di dalam miometrium.
Jaringan yang keluar dari dinding otot rahim itu terus berguna seolah-olah masih ada di dalam rahim, menebal, hancur, dan luruh dalam setiap siklus menstruasi. Jika jaringan tumbuh di luar rahim, adenomiosis bisa membuat rahim membesar. Penderita mungkin tidak menyadari ukuran rahimnya berubah, namun bisa muncul rasa nyeri atau tekanan di perut bagian bawah.
Ketika seorang perempuan mengalami adenomiosis, darah yang keluar ketika menstruasi akan lebih banyak dan lebih lama dibandingkan biasanya. Selain itu, juga akan merasa nyeri selama menstruasi atau saat berhubungan seksual.
Gejala Adenomiosis
Adenomiosis dapat menyebabkan nyeri panggul yang berat, khususnya saat menstruasi. Gejala lainnya seperti:
- Perdarahan menstruasi lebih banyak serta lebih lama
- Kram menstruasi hebat
- Perut bagian bawah terasa tertekan
- Nyeri panggul kronis
- Nyeri ketika berhubungan badan
- Sering buang air kecil
- Konstipasi
- Ada benjolan di perut bagian bawah
Penyebab Adenomiosis
Operasi caesar
Proses persalinan melalui caesar dapat menjadi penyebab Anda mengalami adenomiosis. Sayatan yang dibuat di sekitar rahim saat proses persalinan dapat menyebabkan adenomiosis atau pertumbuhan jaringan abnormal yang masuk ke dalam otot uterus yang dapat menimbulkan peradangan sesudah persalinan.
Tumbuhnya jaringan di dinding rahim
Memeriksakan kehamilan secara rutin cukup penting untuk Anda yang sedang hamil untuk menghindari kondisi buruk yang tidak terpantau baik. Melalui pemeriksaan kehamilan dengan rutin, Anda dapat mengetahui perkembangan janin di dalam rahim dan menghindari tumbuhnya jaringan lain di dinding rahim secara berlebihan.
Mengonsumsi obat kanker payudara
Tamixofen atau obat kanker payudara juga bisa menjadi penyebab adenomiosis. Obat kanker payudara ini akan menimbulkan dinding rahim Anda menebal tidak normal. Pada awalnya, obat tamixofen digunakan untuk melawan efek estrogen pada jaringan payudara. Tetapi, tamixofen juga dapat menstimulasi reseptor estrogen di dalam rahim yang menyebabkan adenomiosis.
Hormon tidak seimbang
Tidak seimbangnya hormon estrogen dengan progesteron di dalam tubuh dapat menyebabkan tumbuhnya sel berlebih pada sekitar rahim. Estrogen adalah hormon yang menimbulkan penebalan dinding rahim saat siklus awal menstruasi. Kelebihan hormon estrogen menyebabkan dinding rahim semakin menebal serta menunjukan perubahan abnormal atau adenomiosis.
Menopause
Memasuki fase menopause wanita tidak akan memproduksi hormon pregesteron, pada kondisi ini mungkin sebagian dari wanita menggunakan obat hormonal esterogen sebagai pengganti hormon setelah menopause. Perlu Anda ketahui bahwa penggunaan obat hormonal dapat menyebabkan dinding rahim menebal atau Adenomiosis.